Home » Eropa Paksa WhatsApp serta iMessage Bisa Terhubung ke Aplikasi Pesan Lain
Eropa Paksa WhatsApp serta iMessage Bisa Terhubung ke Aplikasi Pesan Lain

Zilelev.com – Uni Eropa telah menyiapkan regulasi baru yang memungkinkan aplikasi perpesanan saling terhubung. Aturan ini direncanakan mulai diterapkan pada Oktober nanti.
jikalau aturan ini diciptakan, karenanya perusahaan di balik WhatsApp, Fb Messenger, serta iMessage semestinya membikin platformnya bisa dioperasikan bersama aplikasi perpesanan lain yang kurang populer.
“Pengguna platform perpesanan besar ataupun kecil kemudian bisa bertukar pesan, mengirim file, atau melaksanakan video name di seluruh aplikasi perpesanan. Dengan itu pengguna kelak mempunyai lebih banyak pilihan,” kata dewan Uni Eropa, dikutip dari The Verge, Pekan (27/3/2022).
Artinya, aturan ini akan memaksa Apple serta Meta bagi membuka sistem yang sebelumnya dibatasi.
Baca Jua:
Standing WhatsApp Bocil Lagi resah Bertengkar dengan Sang Pacar Viral, Warganet: Merusak Pekan Pagiku
Misalnya, pengguna iMessage dari Apple bisa berkirim pesan dengan pengguna Telegram dari PC Home windows.
Menciptakan sistem terbuka semacam ini, khususnya bagi aplikasi yang terenkripsi, bisa dibilang cukup kompleks. Terlebih aturan ini direncanakan berlaku mulai Oktober nanti.
![Ilustrasi iMessage. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/09/17/o_1asqt221d1sfukd21o9q19291b3la.jpg)
Namun juru bicara UE mengatakan bahwa pengembang bisa dikasih waktu hingga tiga bulan bagi menghubungkan aplikasi, dua tahun bagi menghubungkan pesan antar grup, atau empat tahun bagi panggilan audio serta video.
melainkan membikin sistem lebih terbuka sesungguhnya bisa dijalankan. Meta misalnya, mereka telah mengintegrasikan layanan pesannya seperti Messenger dengan DM Instagram.
Kemudian iMessage di perangkat Apple jua bisa terhubung dengan pengguna yang memakai Android.
Baca Jua:
Fitur Baru WhatsApp Multidevice Dirilis Pekan Depan, Satu Akun di 4 Perangkat
Meskipun ada sedikit perbedaan sehingga iMessage tetap lebih maksimal serta orang-orang terus membeli iPhone.
jikalau aturan ini berlaku, perusahaan jua bisa dikenakan denda hingga 10 persen dari sempurna pendapatan international.
Mereka yang kerap mengulanginya jua terancam denda hingga 20 persen.
pun, komisi Eropa jua bisa mengakuisisi platform apabila pengembang masih melanggar aturan hal yang demikian secara sistematis.
Juru bicara Apple Fred Sainz mengaku kuatir dengan aturan itu. Dia menganggap kalau aturan itu menciptakan celah kerentanan serta mengganggu privasi pengguna.
![Logo Apple. [Pexels/Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/23/57411-logo-apple.jpg)
“Kita kelak terus bekerja dengan pemangku kebijakan di seluruh Eropa dengan harapan meminimalisir efek kerentanan hal yang demikian,” ujar dia.